KISTA COLEDOCAL
Patofisiologi
Etiologi
Penyebab kista coledocal masih diperdebatkan. Salah satu
penjelasan yang dapat diterima dan dijelaskan oleh Babbit. Ia menyatakan adanya
pertautan antara duktus bilier pakreatikus secara tidak normal dengan
pembentukan suatu “saluran” kemana sekresi enzim pankreas dikeluarkan akibat
dinding duktus bilier menjadi rapuh oleh adanya pengerusakan enzim secara
bertahap yang menyebabkan dilatasi, peradangan dan akhirnya terbentuklah kista.
Tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua kasus kista coledocal menunjukkan
terbentuknya “saluran”.
Kista coledocal lebih lazim terjadi pada wanita dari pada
pria (4 : 1). Gejala yang lazim disebut classic symptom compleks diuraikan pada
manifestasi klinik.
Manifestasi Klinik
Perawat penting mengetahui manifestasi klinik dari kista
coledocal, dimana informasi diperoleh saat melakukan pengkajian.
Tanda-tanda yang umum kista coledocal yang disebut clssic
sympton copleks meliputi nyeri, adanya massa ,
kuning yang dialami kurang dari setengah penderita. Tanda yang lebih sering
nampak adalah nyeri abdomen yang sering kambuh setelah beberapa bulan atau
tahun. Biasanya hanya sedikit yang menunjukan penyakit kuning. Apabila kondisi
tetap berlangsung , dapat terjadi colangitis, serosis dan hipertensi portal.
Test diagnostik
Kista coledocal pada bayi atau janin dapat dideteksi dengan
ultrasonik maternal antenatal. Pada orang dewasa dilakukan ultrasonografi dan
computerized axial tomografi. Endoscopic retrogrde echolangiospancreatography
(ERCP) dilakukan pada pasien bila hasil prosedur noninfasiv kurang jelas.
Diagnosa Keperawatan
Menurut Spark (1991), diagnosa keperawatan yang lazim
terjadi pada pasien dengan kista coledocal adalah :
1.
Nyeri
2.
Gangguan kosep diri
3.
Perubahan nutrisi
4.
Gangguan pertukaran gas
Intervensi
1.
Intervensi Medis
Tindakan
pembedahan meliputi drainage internal melalui systerectomy dan eksisi. Angka
morbiditas dari tindakan ini cukup tinggi. Dinding kista terdiri dari jaringan
ikat yang dilapisi selaput lendir. Kejadian yang tidak diharapkan adalah
terjadinya obstruksi jaringan parut. Selanjutnya kista jaringan ikat tidak
dapat kontraksi setelah drainase.
Morbiditas
dapat pula disebabka oleh stasis bilier. Resiko lain adalah berkembangnya
maligna akibat retensi kista. Untuk ini maka dianjurkan dilakukan reseksi
kista.
Reseksi
yang sukses memerlukan tindakan diseksi melingkar dengan memasukan plane antara
kista dan vena porta sehingga memudahkan pengangkatan. Pada prosedur ini dapat
terjadi cedera pada duktus pankreas. Prosedur alternatif lain dapat dilakukan
bila secara anatomis porta terdesak oleh peradangan.
2.
Intervensi keperawatan
Intervensi
keperawatan dilakukan dengan tujuan mengatasi masalah yang dijelaskan pada
diagnosa kperawatan serta diarahkan untuk mencegah cedera. Secara umum tindakan
keperawatan antara lain :
·
Mengurangi rasa nyeri
·
Membantu pasien untuk memulihkan konsep dirinya,
menghadapi dan menerima realita serta mengembangkan pola pemecahan masalah.
·
Mencukupi kebutuhan nutrisi.
·
Mencukupi kebutuhan pertukaran gas.
DAFTAR PUSTAKA
Schwartz, Shires, Spenes, Principles of Surgery, Fith Ed.
Mc. Graw Hill Book Co. 1988.
Sheila M. Sparks, Nursing Diagnosis Reference Man
No comments:
Post a Comment