LAPORAN
PENDAHULUAN
HEMANGIOMA
batasan/definisi
Hemangioma adalah tumor jinak atau hamartoma yang terjadi
akibat gangguan pada perkembangan dan pembentukan pembuluh darah dan dapat
terjadi disegala organ seperti hati, limpa, otak, tulang, dan kulit (Hamzah
Mochtar. 1999).
Hemangioma adalah suatu kelainan pembuluh darah bawaan yang
tidak ikut aktif dalam peredaran darah umum. Hemangioma bukanlah tumor
neoplastik sekalipun mempunyai kecenderungan untuk membesar. Ia merupakan
“mesodermal excess” dari jaringan “vaso formative”.
patofisiologi
Hemangioma merupakan sisa-sisa jaringan “vaso formative”dari
jaringan mesidermal dan mempunyai kemampuan untuk berkembang.
Secara histologik Hemangioma diklasifikasikan berdasarkan
besarnya pembuluh darah, menjadi tiga jenis yaitu :
1.
Hemangioma kapiler, yang terdiri atas :
a.
Hemangioma kapiler pada anak (nevus vasculosus,
strawberry nevus).
b.
Granuloma piogenik.
c.
Cherry-spot (ruby-spot), angioma senillis.
2.
Hemangioma kavernosum, yang terdiri atas :
a.
Hemangioma kavernosum (Hemangioma matang).
b.
Hemangioma keratonik.
c.
Hemangioma vaskular.
3.
Telangiektasis :
a.
Nevus flameus.
b.
Angiokeratoma.
c.
Spider angioma.
Dari segi praktisnya, umumnya para ahli memakai sistem
pembagian sebagai berikut:
1.
Hemangioma kapiler.
Dari Hemangioma kapiler, dikenal
:
1)
“Salmon patch”.
2)
“Port wine stain”.
3)
“Spider angioma”.
4)
“Strawberry mark”
Tanda-tanda Hemangioma kapiler,
berupa bercak merah tidak menonjol dari permukaan kulit. “Salmon patch”
berwarna lebih muda sedang “Port wine stain” lebih gelap kebiru-biruan, kadang-kadang
membentuk benjolan di atas permukaan kulit.
2.
Hemangioma kavernosum.
Tampak sebagai suatu benjolan, kemerahan, terasa
hangat dan “compressible” (tumor mengecil bila ditekan dan bila dilepas dalam
beberapa waktu membesar kembali).
3.
Hemangioma campuran (kapiler dan kavernosum).
Diantara jenis Hemangioma kavernosum dan campuran ada yang
disertai fistula arterio-venous (bawaan).
gejala klinis
Tergantung macamnya :
·
Hemangioma kapiler, “Port wine stain” tidak ada
benjolan kulit.
·
“Strawberry mark”, menonjol seperti buah murbai.
·
Hemangioma kavernosum, teraba hangat dan
“compressible”.
pemeriksaan dan diagnosis
·
Mudah nampak secara klinis, sebagai tumor yang
menonjol atau tidak menonjol dengan warna kemerah-merahan.
·
Tumor bersifat “compressible”.
·
Kalau perlu dengan pemeriksaan angiografi.
diagnosa banding
“A – v shunt”
komplikasi
·
Perdarahan.
·
Pada tempat tertentu, dapat mengganggu fungsi,
seperti : ambliopia, sesak nafas, gangguan kencing.
·
Trombositopenia, D.I.C.
PENATALAKSANAAN
Dari segi pengobatan, karena adanya persamaan-persamaan
dalam tindakan, maka dapat digolongkan atas 3 golongan yaitu :
Golongan I :
a.
”Strawbery mark”
b.
Hemangioma kavernosum
c.
Hemangioma campuran
Golongan II
a.
”Salmon patch”
b.
”Port wine stain”
Golongan III
a.
”Spider angioma” dengan ”central arteriole”
Pengobatan untuk Golongan I
1.
Radiasi : radiasi dapat membuat involusi, tapi
komplikasi-komplikasi radiasi jauh lebih berbahaya dari pada hemangiomanya
sendiri bila tidak diobati.
2.
Pembedahan
a.
Eksisi hemangioma
Bukan cara yang ideal karena
kesukaran teknis, perdarahan banyak, tidak dapat mengambil secara tuntas tanpa
merusak organ setempat, untuk hemangioma kecil kurang dari 1 cm, di daerah
nasolabialis eksisi akan memberi hasil baik.
b.
Ligasi arteri proksimal : kurang memuaskan
c.
Ligasi ”a-v shunt”
d.
Elektro koagulasi : untuk ”spider angioma”
e.
”Sclerozing agent”
Dipakai 5% sod. Morhuate.
Dipergunakan hanya di daerah skalp, lidah, mucosa, dimana sikatriks yang timbul
tidak akan menyusahkan kelak.
f.
Kortikosteroid : dosis pemberian per oral 20-30 mg/hari
selama 2-3 minggu, dan pelan-pelan diturunkan sampai 3 bulan.
Kortikosteroid, menambah
sensitifnya pembuluh darah terhadap vaso constricting agent.
3.
Menunggu :
Tindakan ini dilakukan atas dasar pertimbangan,
bahwa hemangioma ini akan mengalami involusi spontan. Hemangioma ini sudah ada
sejak lahir atau timbul sementara sesudah lahir. Kemudian membesar dengan cepat
sampai umur 6-9 bulan. Selama 1 tahun berikutnya ia tumbuh pelan sampai
maksimum besarnya pada lebih kurang umur 1 tahun. Kemudian mulai terjadi
involusi spontan. Perjalanan involusi ini berjalan bertahun-tahun, sampai umur
7 tahun.
Pengobatan Golongan II :
“Salmon patch” dan “Port wine statis”, tidak mengadakan
regresi spontan. Tindakan eksisi kemudian defek ditutup dengan skin graft atau
dengan flap memberikan hasil lebih jelek dari sebelum operasi. Penanganan yang
memberi hasil memuaskan dengan sinar Laser Argon.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda
Juall. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.
Edisi 2. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarata.
Carpenito,
Lynda Juall. (2000.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.
(terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Doenges,
Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3.
(terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Engram,
Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Volume
2, (terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Hamzah
Mochtar. (1999). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketiga.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Junadi, Purnawan.
(1982). Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Long,
Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Volume I.
(terjemahan). Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.
Mansjoer, Arif.,
et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia : Media Aescullapius. Jakarta.
(1994). Pedoman
Diagnosis Dan Terapi Ilmu Bedah. Fakultas Kedokteran Unair & RSUD
dr Soetomo Surabaya
No comments:
Post a Comment